KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR
Karakteristik air limbah cair dapat diketahui
menurut sifat-sifat dan karaktersitik fisika, kimia dan biologis.Dalam
menentukan karakteristik limbah cair, ada tiga (3) sifat yang harus diketahui,
yaitu :
1. Karakteristik Fisika
Karakteristik fisika ini terdiri dari beberapa
parameter, diantaranya :
a. Total Solid (TS)
Merupakan padatan di dalam air yang terdiri dari bahan organik maupun
anorganik yang larut, mengendap, atau tersuspensi dalam air.
b. Total Suspended Solid (TSS)
Merupakan jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam air
limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron (Sugiharto,
1987). Total Suspended Solid atau Padatan tersuspensi adalah padatan
yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung
mengendap, terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih
kecil dari sedimen.
c. Warna
Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu dan
meningkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari yang abu–abu menjadi
kehitaman.Warna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan
(secara alami), humus, plankton, tanaman air dan buangan industri.Warna air
dibedakan atas dua macam, yaitu :
·
Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh bahan-bahan terlarut.
·
Warna semu (apparent collor) yang selain disebabkan oleh bahan-bahan
terlarut, juga karena bahan-bahan tersuspensi, termasuk diantaranya yang
bersifat koloid.
d. Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang bersifat organik
maupun anorganik yang mengapung dan terurai dalam air. Kekeruhan menunjukan
sifat optis air, yang mengakibatkan pembiasan cahaya kedalam air. Kekeruhan
membatasi masuknya cahaya dalam air
e. Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya terhadap reaksi
kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air dan penggunaan air untuk berbagai
aktivitas sehari – hari. Naiknya suhu atau temperatur air akan menimbulkan akibat
berikut :
· Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
· Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
· Mengganggu kehidupan organisme air.
f. Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi materi atau
penambahan substansi pada limbah. Sifat bau limbah disebabkan
karena zat-zat organik yang telah berurai dalam limbah dan mengeluarkan
gas-gas seperti sulfide atau amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak. Hal
ini disebabkan adanya pencampuran dari nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal
dari pembusukan protein yang dikandung limbah. Pengendalian bau sangat penting
karena terkait dengan masalah estetika.
g. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukan ke dalam kelompok
padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas permukaan air. Minyak dan lemak
merupakan bahan organis bersifat tetap dan sukar diuraikan oleh bakteri.
Karena berat jenisnya lebih kecil dari pada air maka minyak tersebut membentuk
lapisan tipis di permukaan air dan menutup permukaan yang mengakibatkan
terbatasnya oksigen masuk ke dalam air.
2. Karateristik Kimia
a. Biological Oxygen Demand (BOD)
Menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan
oleh organisme hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan–bahan
buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukan jumlah bahan organik yang
sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relativ jumlah oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi oksigen tinggi,
yang ditunjukan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut didalam air, maka
berarti kandungan bahan buangan yang membutuhkan oksigen adalah tinggi.
BOD dapat diterima bilamana jumlah oksigen yang
akan dihabiskan dalam waktu lima hari oleh organisme pengurai aerobik dalam suatu
volume limbah pada suhu 200C. Hasilnya dinyatakan dengan ppm.
b. Chemical Oxygen Demand (COD)
COD Merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air
untuk proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsur pencemar yang ada. COD
dinyatakan dalam ppm (part per milion) atau ml O2/ liter.(Alaerts dan
Santika, 1984). Pengukuran kekuatan limbah dengan COD adalah bentuk lain
pengukuran kebutuhan oksigen dalam air limbah. Pengukuran ini menekankan
kebutuhan oksigen akan kimia dimana senyawa-senyawa yang diukur adalah
bahan-bahan yang tidak dapat dipecah secara biokimia.
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh
zat anorganik. Dalam laboratorium, pengukuran COD dilakukan sesaat dengan
membuat pengoksidasi K2Cr2O7 yang digunakan
sebagi sumber oksigen.
c. Dissolved Oxygen (DO)
DO adalah kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan
untuk respirasi aerob mikroorganisme. DO di dalam air sangat tergantung pada
temperatur dan salinitas. Keadaan DO berlawanan dengan keadaan BOD. Semakin
tinggi BOD semakin rendah DO. Keadaan DO dalam air dapat menunjukan tanda-tanda
kehidupan organisme dalam perairan. Angka DO yang tinggi menunjukan keadaan air
yang semakin baik.
d. Derajat keasaman (pH)
Keasaman air diukur dengan pH meter.Keasaman
ditetapkan berdasarkan tinggi- rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam
air. pH dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu rendah
atau terlalu tinggi dapat mematikan kehidupan mikroorganisme. Ph normal untuk
kehidupan air 6 – 8.
e. Logam Berat
Air sering tercemar oleh berbagai komponan anorganik,
diantaranya berbagai jenis logam berat yang berbahaya. Logam berat bila
konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik sehingga diperlukan pengukuran
dan pengolahan limbah yang mengandung logam berat.
Logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan,
yang terutama adalah Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd),
Tembaga (Cu), Kromium (Cr), dan Nikel (Ni). Logam- logam tersebut diketahui
dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh
dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi.
·
Tembaga (Cu)
Tembaga dengan nama kimia cupprum
dilambangkan dengan Cu. Unsur logam ini berbentuk kristal dengan warna
kemerahan.Unsur tembaga di alam, dapat ditemukan dalam bentuk
logam bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau
senyawa padat dalam bentuk mineral, seperti dari peristiwa pengikisan
(erosi) dari batuan mineral.
Sesuai dengan sifat kelogamannya, Cu dapat
membentuk alloy dengan bermacam-macam logam. Dalam bidang industri, senyawa Cu
banyak digunakan, seperti pada industri cat sebagai antifoling, industri
insektisida dan fungisida, dan lain-lain.
Pada manusia, efek keracunan utama yang ditimbulkan akibat terpapar oleh debu
atau uap logam Cu adalah terjadinya gangguan pada jalur penafasan sebelah atas.
·
Cadmium (Cd)
Logam Cd mempunyai penyebaran yang sangat luas di
alam, namun hanya satu jenis mineral Cd di alam, yaitu greennockite
(CdS) yang selalu ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite (ZnS).
Logam ini bersifat lunak, ductile, berwarna putih seperti putih perak.
Prinsip utama dalam penggunaan cadmium adalah
sebagai bahan ”stabilisasi” sebagai bahan pewarna dalam industri
plastik dan pada elektroplating. Namun sebagian besar dari substansi logam
cadmium ini juga digunakan pada baterai.
Keracunan yang diakibatkan oleh Cd dapat bersifat
akut dan kronis.Keracunan akut oleh logam Cd menimbulkan penyakit paru-paru.
Sedangkan keracunan kronik yang diakibatkan logam Cd adalah kerusakan pada
banyak sistem fisiologis tubuh.
3. Karakteristik Biologi
Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air
terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang
biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air
limbah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar